Ekspedisi Wismis Pantura di
pabrik gula gempol Cirebon sungguh merupakan pengalaman yang cukup menantang
sekaligus juga menyenangkan. Berawal dari proses perizinan yang agak njelimet
juga ada semacam sedikit tantangan dari sesepuh disana unutk bisa membuktikan
makhluk ghaib apa saja yang bersemayam disana.
Tepat pukul 23.00 Wib, kami dari
team ekspedisi Wismis Pantura bergegas dari basecamp menuju lokasi ekspedisi
Pabrik gula gempol, daerah Palimanan kabupaten Cirebon. Sesampainya dilokasi
ekspedisi oleh petugas keamanan disana kami harus mengurus izin pemberitahuan
dulu mulai dari tingkat Desa hingga tingkat Kepolisian Sektor ( Polsek ),
padahal sebetulnya pada siang harinya kmai telah melayangkan surat izin
kegiatan kepada kepala keamanan di pabrik gula tersebut, namunentah kenapa kami
juga harus menempuh perizinan hingga tingkatan Polsek.
Sedikit perdebatanpunterjadi
antara kami dengan pihak kepolisian, namun setelah kmai terangkan maksud dan
tujuan Wismis Pantura hanya sekedar untuk melakukan investigasi dan membuktikan
mitos ditempat tersebut, akhirnya kami diberikan izin untuk melaksanakan acara
Ekspedisi di tempat tersebut.
Tempat pertama yang kami sambangi
adalah sebuah cerobong asap raksasa yang menjulang sangat tinggi, menurut mitos
yang berkembang dimasyarakat, didalam cerobong yang pernah digunakan tempat uji
nyali sebuah stasiun televisi swasta kono katanya bersemayam sosok ghaib Nyai
Brintik, Ki jalu dan beberapa makhluk ghaib lainya.
Di dekat cerobong asap raksasa
kami serombongon berhenti disitu, dijelaskan oleh team metafisik Wismis
Pantura, bahwa didalam cerobong tersebut nampak ada sosok Nyai Brintik yang
sedang duduk-duduk diaatas cerobong, dan ada juga sosok Ki Jalu yang kalau
dilihat secara seksama wujud asli Ki Jalu tersebut berwujud seekor ular raksasa
yang membelit cerobong asap tersebut.
Selanjutnya kami melakukan
mediumisasi, dengan memasukan kahluk ghaib penghuni cerobong tersebut kedalam
tubuh salah seorang peserta ekspedisi. Maka masuklah sosok Ki Jalu kedalam
tubuh salah seorang peserta. Ketika ditanya sejak kapan menghuni tempat
tersebut, Ki jalu menjawab dia berada ditempat tersebut sudah ribuan tahun
sebelum cerobong tersebut dibuat, berbagai informasi kami dapatkan dari makhluk
ghaib tersebut mengenai keberadaan makhluk ghaib yang menempati cerobong asap.
Selanjutnya kami menyambangi
sebuah bangunan bekas gudang penyimpanan tebu, dalam pandangan mata bathin,
didalam bekas gudang tersebut dihuni oleh tiga sosok ghaib dengan perawakan
tinggi besar, tingginya hampir sama dengan tinggi bangunan gudang tersebut,
yaitu sekitar 15 meter. Ketiga ghaib tersebut terlihat sedang membentuk formasi
berputar sambil tangan mereka diletakan pada pundak teman-temanya. Melihat
kedatangan kami, nampak dari sorot matanya yang merah dan tajam, mereka merasa
terganggu.
Selanjutnya kami menyambangi
sebuah bekas rumah tua yang sudah tidak dihuni lagi, menurut penuturan salah
seorang petugas keamanan yang menjaga tempat tersebut, rumah tua tersebut pernah
juga dijadikan acara uji nyali oleh sebuah televisi swasta. Beberapa team
mencoba memasuki rumah tua tersebut, nampak didalam ruangan rumah tua tersebut
banyak sekali sosok kuntilanak dan sosok gendoruwo dengan bulu disekujur
tubuhnya yang lebat.
Selanjutnya kami menyambangi
sebuah lokasi yang menurut penuturan warga setempat sangat wingit dan angker,
yaitu sebuah sumur tua yang terletak dibagian belakang pada lokasi pabrik gula.
Kamipun bergegas menuju sumur tua yang usianya sudah mencapai ratusan tahun,
namun anehnya air didalam sumur tersebut hingga kini masih tetap ada.
Setelah tenang sejanak, didalam
sumur tua tersebut nampak dihuni oleh sepasang ular raksasa yang dikepalanya
terdapat mahkota terbuat dari emas. Oleh salah seorang petugas keamanan disana
dijelaskan bahwa dulu sewaktu ada acara televisi swasta disini, sang ustadz
pemandu acara tidak berani melakukan mediumisasi disini entah denagn alasan
apa.
Mendengar penjelasan seperti itu,
semakin membuat penasaran kami untuk menguak tabir keghaiban yang ada disumur
tua tersebut. Maka proses mediumisasipun kami lakukan untuk mengorek
keterangan. Karena jumlah ghaib yang ada pada sumur tua tersebut ada dua, maka
kami siapkan dua orang untuk dimediumisasi.
Ketika masuk ketubuh peserta
mediumisasi, nampak tubuh peserta mediumisasi kolat-kalet seperti seekor ular.
Ketika kami tanyakan namanya, kedua ghaib tersebut enggan untuk menyebutkan
namanya. Lalu kami tanyakan mengenai wujud asli sebenarnya kedua ghaib tersebut
dan dijawab bahwa wujud asli kedua ghaib tersebut adalah sebuah sebilah keris
yang warnaya agak kehitaman.
Didapat informasi juga dari ghaib
ular, bahwa didalam sumur tua banyak simpanan emas, intan dan berlian. Ia
menawarkan kepada siapa jika menginginkan benda-benda berharga tersebut tinggal
minta saja. Selanjutnya kami menanyakan siapakah sebenarnya penguasa ghaib di
pabrik gula tersebut, dijawab oleh ghaib ular bahwa pengusanya adalah Iblis.
Setelah dirasa cukup mencari
informasi, kedua peserta mediumisasi secepatnya kami sadarkan, selanjutnya kami
istirahat sambil ngobrol santai di pos keamanan di pabrik gula tersebut. Dan
tanpa disangka aparat kepolisian yang sedari tadi mengikuti kami ketika
mengadakan ekspedisi , meminta Wismis Pantura untuk berkunjung ke kantor Posek
Palimanan, karena menurut penuturan dari bebrapa petugas kepolisian yang
bertugas disana, hal-hal yang ganjil kadang sering terjadi dikantor kepolisian
tersebut.
Setelah obrolan santai selesai,
kami serombongan langsung menuju kantor Polsek Palimanan untuk menguak tabir ghaib
disana, nantikan saja cerita ekspedisi kami di Polsek Palimanan yang kantornnya
ternuata bekas sebuah rumah sakit pada waktu zaman Belanda.
» Thanks for reading: Mengungkap Tabir Ghaib Pabrik Gula Gempol Cirebon